Sabtu, 26 Mei 2012

Main Videogames Bisa Bikin Anak Balita Mimpi Buruk

Main videogames tidak hanya berdampak
negatif pada kesehatan mental
anak. Aktivitas tersebut juga bisa
menyebabkan anak terutama yang
usia balita, bermimpi buruk.

Seperti dikutip Female First, dari
penelitian Time 4 Sleep ditemukan
anak-anak yang berusia di bawah
enam tahun yang sering
menggunakan komputer atau game
console sebelum tidur berisiko besar mengalami mimpi buruk.

Sementara yang jarang melakukan
aktivitas tersebut risikonya lebih
kecil merasakan mimpi buruk. Temuan tersebut berdasarkan riset
yang dilakukan perusahaan pembuat
tempat tidur itu dengan melibatkan
lebih dari 1.000 responden di
Inggris. Penelitian Time 4 Sleep juga
melihat adanya hubungan antara bermain komputer atau game
console menjelang tidur dengan
kegelisahan di kelas.

Menurut survei
itu, 33% anak yang selalu
menggunakan komputer jadi
merasa gelisah di sekolah. Riset Time 4 Sleep juga
menemukan, 60% anak-anak
berusia di bawah 10 tahun yang
mengonsumsi kafein di malam hari,
berisiko besar mengompol saat
tidur. Hanya 25% anak yang mengonsumsi kafein tapi tidak
mengompol di malam hari. Melihat hasil survei di atas, praktisi
masalah tidur dan kesehatan
Victoria Dawson menyarankan pada
para orangtua agar lebih
memperhatikan apa yang dilakukan
dan dimakan anak sebelum tidur. Hal ini karena sesuai survei, kedua
kondisi tersebut mempengaruhi
tidur anak.

"Rutinitas sebelum tidur harus
direncanakan dengan baik. Anak
sebaiknya punya waktu untuk relaks
dan bersantai. Lingkungan tidur
sebaiknya juga menjadi tempat
yang nyaman untuk anak tidur," katanya. Kalau orangtua menaruh video
games di dalam kamar, ruangan
tersebut tidak mendukung waktu
tidur anak. "Video games
memberikan stimulasi yang tinggi
dan sebaiknya dihindari menjelang tidur. Apapun aktivitas yang
membuat anak melihat layar bisa
menyebabkan gangguan pola tidur,"
tutur Victoria lagi.

Sumber : Detik

Jalan Kaki Bisa Hasilkan Listrik untuk "Charge" Laptop

Mulai dari menggenjot pedal hingga
memanfaatkan panas tubuh
dilakukan untuk menghasilkan
listrik. Berbagai macam upaya
tersebut dilakukan untuk
memanfaatkan energi alami yang tersedia di tubuh manusia. Salah satu cara terbaru datang
dari Benua Afrika nun jauh di
sana, tepatnya di negara Kenya,
kampung halaman dari ayah
presiden Amerika Serikat Barack
Obama.

Seorang pemuda berumur 24
tahun membuat sol sepatu yang
bisa menghasilkan listrik ketika
pemakainya melangkahkan kaki.
Caranya, "Dari tekanan yang
dihasilkan kaki, dibuat menjadi listrik," kata Anthony Mutua, si
pencipta perangkat ini.

Sol sepatu bikinan Anthony
terbuat dari chip kristal
supertipis yang diselipkan di sol
sepatu. Begitu tertekan oleh
telapak kaki, kristal-kristal di
dalamnya menghasilkan listrik. Energi listrik yang dihasilkan bisa
dipakai untuk mengisi baterai
perangkat portabel, seperti
ponsel atau laptop, dengan dua
cara.

Pertama, kabel listrik
disambungkan langsung dari
perangkat ke sol sepatu. Cara
kedua, perangkat bisa diisi
baterainya sesaat setelah
pengguna berhenti berjalan. Ini dimungkinkan karena kristal juga
mampu menyimpan daya listrik. Chip kristal tersebut bisa
diselipkan di sol berbagai jenis
alas kaki, kecuali sandal kamar
mandi. Apabila alas kaki sudah
aus, chip kristal bisa dipindahkan
ke sandal atau sepatu lain.

Proyek Anthony saat ini didanai
oleh Dewan Sains dan Teknologi
Nasional Kenya ( National Council
of Science and Technology/
NCST). Dewan tersebut
berencana mensponsori penemuan Anthony agar bisa
dikomersialisasi dan diproduksi
massal. "Kami telah mendanai proyek
tersebut hingga sampai ke tahap
purwarupa. Akan tetapi, karena
kebanyakan penemu kekurangan
uang untuk keperluan
komersialisasi, inovasi ini belum berhasil sampai ke pasar. Hal itu
akan kami ubah," jelas David
Ngigi, sekretaris senior NCST,
seperti dikutip dari Mashable.

Chip pengisi baterai di sepatu ini
akan dijual seharga 46 dollar AS
atau sekitar Rp 420.000 di
Kenya, serta datang dengan
jaminan selama dua setengah
tahun.

Sumber : Kompas